Student Center SMK IKIFA

Loading...

Tak Berkategori - 31 Oktober 2024

Harry potter and the sorcerer’s stone


Harry Potter dan Kamar Rahasia
Novel ini pertama kali diterbitkan di Inggris pada 26 Juni 1997 oleh Bloomsbury dengan judul Harry Potter and the Philosopher’s Stone, dan diterbitkan di Amerika Serikat setahun kemudian oleh Scholastic Corporation dengan judul Harry Potter and the Sorcerer’s Stone. Batu Bertuah memenangkan sebagian besar penghargaan buku di Inggris yang dinilai oleh anak-anak dan sejumlah penghargaan lainnya di AS. Novel ini memuncaki daftar fiksi terlaris New York Times pada bulan Agustus 1999 dan tetap bertengger di puncak daftar hampir sepanjang tahun 1999 dan 2000. Novel ini telah diterjemahkan ke dalam 80 bahasa dan telah diadaptasi menjadi sebuah film berjudul sama pada tahun 2001, begitu juga dengan keenam sekuelnya. Batu Bertuah telah terjual lebih dari 120 juta eksemplar, menjadikannya sebagai novel terlaris kedua sepanjang masa.[2][3]

Novel ini menerima banyak ulasan positif dari kritikus. Pujian terutama ditujukan pada imajinasi, humor, gayanya yang sederhana dan langsung, serta pengembangan plot yang cerdas oleh Rowling, meskipun beberapa pakar mengkritik mengenai penyelesaian bab terakhir yang terkesan terburu-buru. Novel ini telah dibandingkan dengan karya-karya Jane Austen, salah seorang penulis favorit Rowling; Roald Dahl, yang karyanya mendominasi cerita anak-anak sebelum kemunculan Harry Potter; dan pendongeng Yunani Kuno Homer. Beberapa kritikus berpendapat buku ini merupakan penggambaran genre sekolah asrama Inggris pada era Victoria dan Edward, sementara yang lainnya menganggap buku ini memiliki akar genre yang kuat di dunia modern dengan menyajikan masalah etika dan sosial, serta cara mengatasi penindas.

Harry Potter dan Batu Bertuah, beserta seri Harry Potter lainnya, telah dikritik oleh beberapa kelompok keagamaan dan dilarang beredar di beberapa negara karena tuduhan bahwa novel tersebut mempromosikan ilmu sihir dengan kedok cerita moral yang heroik. Meskipun demikian, sejumlah tokoh agama juga berpendapat bahwa buku ini mencontohkan sudut pandang penting, termasuk kekuatan pengorbanan diri dan bagaimana keputusan seseorang membentuk kepribadian mereka. Seri Harry Potter juga telah dimanfaatkan sebagai sumber pengajaran dalam teknik pendidikan, analisis sosiologis, dan pemasaran.

Harry menerima hadiah anonim – jubah gaib ayahnya dan menggunakannya untuk menjelajahi sekolah. Ia menemukan Cermin Tarsah, yang menunjukkan hasrat terdalam pemandangnya. Harry melihat kedua orang tuanya di cermin.

Ketiga sahabat membaca berita di surat kabar mengenai percobaan perampokan di Bank Gringotts dan upaya membobol brankas yang sama tempat Hagrid mengambil barang untuk kepala sekolah Albus Dumbledore. Mereka menduga benda yang dijaga anjing berkepala tiga di bawah pintu jebakan adalah batu bertuah, batu yang memberi pemiliknya keabadian dan kemampuan untuk mengubah logam apa pun menjadi emas murni. Sentaurus di Hutan Terlarang bernama Firenze memperingatkan Harry bahwa Voldemort berencana mencuri batu bertuah untuk memulihkan fisiknya. Ketika Dumbledore dijebak untuk meninggalkan Hogwarts melalui undangan palsu, Harry, Hermione dan Ron mencemaskan pencurian akan segera terjadi dan memutuskan untuk turun melalui pintu jebakan.

Serangkaian rintangan memaksa Ron dan Hermione untuk tinggal sementara Harry melanjutkan penyelamatan batu bertuah. Harry bertemu Profesor Quirrell, guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, yang mengungkapkan bahwa ia lah yang telah memantrai sapu Harry dan memasukkan troll ke sekolah, sementara Snape berupaya melindungi Harry. Voldemort, yang wajahnya menempel di bagian belakang kepala Quirrell, memanfaatkan Quirrell untuk mendapatkan batu bertuah. Harry dipaksa untuk berdiri di depan Cermin Tarsah. Karena terbukti bahwa Harry tidak menginginkan batu tersebut untuk tujuan jahat, batu itu berhasil muncul secara ajaib di dalam saku celananya. Quirrell mencoba merebut batu itu dan membunuh Harry, tetapi dagingnya terbakar saat bersentuhan dengan Harry. Bekas luka Harry mulai sakit dan ia pingsan.

Harry terbangun di rumah sakit sekolah. Dumbledore menjelaskan bahwa Harry berhasil selamat dari Voldemort karena ibunya mengorbankan nyawanya untuknya dan membuat Harry dilindungi oleh mantra perlindungan magis. Kebencian dan keserakahan Quirrell menyebabkan ia terbakar saat bersentuhan dengan Harry. Dumbledore mengungkapkan bahwa ia lah yang mengirimi Harry jubah gaib, sedangkan batu bertuah telah dihancurkan untuk mencegahnya dicuri. Saat pesta akhir tahun sekolah, Gryffindor memenangkan Piala Asrama. Harry kembali ke rumah keluarga Dursley di Privet Drive untuk menghabiskan liburan musim panas sampai tahun ajaran berikutnya.