Gangguan jiwa dengan gangguan___ mental itu berbeda
Apa yang akan kamu jawab jika ditanya soal perbedaan gangguan jiwa dengan gangguan mental?, yang mana dilansir dari halodoc “Nyatanya tidak ada perbedaan gangguan jiwa dan gangguan mental karena keduanya adalah kondisi yang serupa. Keduanya membutuhkan penanganan yang tepat agar seseorang bisa hidup dengan sejahtera”. Akan tetapi, kita tetap bisa membedakannya bukan dari penyebab dan gejalanya saja, tetapi juga dari sisi pengobatannya.
Kita bisa mulai dari apa itu gangguan mental dan apa gangguan jiwa. Gangguan kesehatan yang dapat memengaruhi pola pikir, emosi, serta perilaku seseorang dikenal sebagai gangguan kesehatan mental. Sedangkan gangguan jiwa atau yang sering disebut dengan sakit jiwa merupakan salah satu gangguan mental, yang biasanya sangat mempengaruhi pola pikir, tingkah laku hingga suasana hati seseorang. Dari kedua bentuk pengertian di atas, bisa dipahami kenapa banyak orang yang mengaitkan gangguan kesehatan jiwa itu juga gangguan mental.
Apalagi persoalan lain yang sudah menjadi beban bagi layanan kesehatan jiwa di Indonesia yakni stigma dan diskriminasi terhadap orang yang memiliki gangguan jiwa. Mental health atau kesehatan mental juga pernah menjadi trending google bersamaan dengan Hari Bumi pada 22 April 2022 lalu. Itu menunjukan masalah kesehatan mental di Indonesia masih menjadi persoalan serius. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
Oleh sebab itulah, peneliti kesehatan mental dan pendiri Emotional Health for All, Dr Sandersan Onie menegaskan “seharusnya sebagai individu harus sadar bahwa permasalahan gangguan kesehatan jiwa itu bukanlah suatu aib dan tidak boleh mendiskriminasi”. Terlebih juga karena gangguan mental dengan gangguan jiwa bisa dialami siapapun tanpa melihat latar belakang sosial dan ekonominya. Sudah seharusnya membuang stigma negatif terhadap orang yang sedang menghadapinya.
Di bulan Oktober tepat pada tanggal 10 merupakan hari kesehatan jiwa sedunia. Untuk memperingati hari kesehatan jiwa sedunia tahun ini ada organisasi Gandeng ODGJ yang akan mengadakan event secara serentak di tiga wilayah, salah satunya adalah event Gardening bersama ODGJ di wilayah Madiun Raya. Ada juga event yang dirancang sekaligus untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang dilaksanakan secara luring dengan target sasaran Panti ODGJ, Dhuafa, dan Lansia Ponorogo. Untuk ikut memperingati hari kesehatan sedunia sekaligus peduli pada penderita gangguan jiwa.
Gangguan jiwa dan mental bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilalui, apalagi gejalanya yang secara alamiah dirasakan manusia. Namun, terlepas dari itu ada baiknya untuk segera berkonsultasi, lebih baik mencegahnya daripada terlanjur harus mengobatinya. Karena perbedaan antara gangguan jiwa dengan gangguan mental ada pada cara mengobatinya. Pengobatan gangguan jiwa ada pada dua golongan obat, yaitu; obat anti psikotik dan obat anti ansietas. Sangat berbeda dengan pengobatan gangguan mental di antaranya: Psikoterapi atau terapi bicara, Support group, Simulasi otak atau terapi elektrokonvulsif, membuat rencana hidup kedepannya untuk diri sendiri, pengobatan terhadap penyalahgunaan zat terlarang, Rawat inap yang biasanya dianjurkan untuk penderita yang membutuhkan pengawasan khusus, konsumsi beberapa golongan obat-obatan seperti obat golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs) dan antidepresan trisiklik.
Jangan biarkan diri sendiri menghadapi gangguan jiwa maupun gangguan mental, bahkan jangan sampai menjadi bagian yang memberi stigma negatif pada penderita atau orang lain. Kita harus #JadiPeduli karena gejala gangguan jiwa dan gangguan mental itu penyebabnya ada di kehidupan dan dunia yang kita jalani sekarang.