Student Center SMK IKIFA

Loading...

Kesehatan - 25 November 2022

Kasus Penyakit Gagal Ginjal Akut Di Indonesia Meningkat, Ini Antisipasi Yang Harus Dilakukan :

Jakarta, 29 Oktober 2022

Tingkatkan Kewaspadaan Gagal Ginjal Akut pada Anak

Kasus gagal ginjal akut atau gagal ginjal misterius pada anak di Indonesia tercatat terus bertambah. Kasus yang terjadi pada anak-anak usia 6 bulan-18 tahun mengalami peningkatan terutama dalam dua bulan terakhir. Informasi berita tanggal 18 Oktober 2022 terdapat sebanyak 189 kasus yang telah dilaporkan, paling banyak didominasi usia 1-5 tahun.

DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi penyumbang kasus gagal ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI) terbanyak di Indonesia. Data akumulatif sejak Januari 2022 terus bertambah, hingga sudah ada 135 anak di DKI yang tercatat mengalami gagal ginjal akut misterius. Belakangan penyebab kasus tersebut disorot masyarakat, hal ini terkait kemungkinan dipicu cemaran etilen glikol dan dietilen glikol di obat sirup.

Indonesia hingga Rabu (26/10/2022) mencatat 269 kasus gagal ginjal akut dan 157 di antaranya meninggal dunia. Adanya pernyataan tersebut membuktikan bahwa kasus gagal ginjal akut pada anak sangat meningkat pesat dalam beberapa kurun waktu saja. Berdasarkan hipotesis awal, Dinkes DKI mengatakan gagal ginjal akut ini ada hubungannya dengan faktor sosio-ekonomi, konsumsi obat, dan riwayat penyakit pada diri korban.

Diharapkan orang tua tetap waspada terhadap gagal ginjal akut pada anak. Perhatikan beberapa tanda awal gejala penyakit tersebut seperti frekuensi waktu buang air kecil berkurang atau tidak buang air kecil sama sekali, flu, batuk, dan lain – lain

Apa yang dimaksud gagal ginjal akut?

Gagal ginjal akut adalah kondisi penurunan fungsi ginjal secara mendadak. Keadaan ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, termasuk kekurangan cairan, infeksi, atau adanya sumbatan aliran keluar urine.

Apa penyebab kasus gagal ginjal akut ini?

(Gambar !) Ilustrasi obat sediaan sirup.

1. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin merilis hasil penyelidikan zat berbahaya pada obat sirup atau cair kemungkinan penyebab gagal ginjal akut pada anak yang merebak beberapa waktu terakhir. Ketiga zat berbahaya itu antara lain etilen glikol atau ethylene glycol (EG), dietilen glikol atau diethylene glycol (DEG), dan etilen glikol butil eter atau ethylene glycol butyl ether (EGBE). Dilansir dari Antara, Kamis (20/10/2022), Menkes menyebutkan, EG, DEG, dan EGBE semestinya tidak terkandung dalam obat sirup atau cair. Jika ada, kadarnya harus sangat kecil sehingga tidak meracuni tubuh. Zat kimia berbahaya tersebut baru bisa muncul atau terdeteksi ketika polietilena glikol atau polyethylene glycol (PEG) digunakan sebagai penambah kelarutan dalam obat sirup atau cair. Menurut Farmakope atau acuan standar mutu obat yang beredar di Indonesia, EG dan DEG sebenarnya tidak dipakai sebagai bahan obat.

2. Penurunan aliran darah

Ada beberapa penyakit dan kondisi medis yang menyebabkan aliran darah menuju ginjal menjadi lambat hingga menyebabkan cedera ginjal akut di bawah ini.

  • Tekanan darah rendah (hipotensi).
  • Kehilangan darah atau cairan akibat perdarahan atau diare parah.
  • Penurunan fungsi jantung akibat serangan jantung atau penyakit jantung lainnya.
  • Gagal organ, seperti gagal jantung dan gagal hati.
  • Penggunaan obat penghilang rasa sakit (NSAID) terlalu sering, seperti ibuprofen.
  • Mengalami reaksi alergi yang parah.
  • Pernah mengalami kecelakaan yang menyebabkan cedera.
  • Pernah menjalani operasi besar

3. Kerusakan langsung pada ginjal

Kerusakan langsung pada ginjal tidak terjadi tanpa sebab. Di bawah ini beberapa penyakit dan kondisi medis yang dapat menjadi penyebab kerusakan pada ginjal hingga berujung pada gagal ginjal akut.

  • Infeksi parah yang membahayakan jiwa, seperti sepsis.
  • Menderita jenis kanker yang disebut multiple myeloma.
  • Adanya peradangan dan jaringan parut pada pembuluh darah (vaskulitis).
  • Reaksi alergi terhadap obat tertentu.
  • Penyakit yang memengaruhi jaringan ikat yang mendukung organ internal (skleroderma).
  • Peradangan atau kerusakan pada tubulus ginjal, seperti glomerulonefritis.

Faktor risiko gagal ginjal akut

Kemungkinan seseorang mengalami gagal ginjal akut akan lebih besar ketika Anda memiliki kondisi medis:

riwayat penyakit ginjal tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, obesitas, penyakit autoimun, dirawat di rumah sakit, terutama ketika menjalani perawatan intensif, serta penyumbatan pembuluh darah pada lengan dan kaki (peripheral arterial).

Membatasi faktor risiko akan membantu mengurangi risiko penyakit ginjal akut. Bila Anda memiliki salah satu faktor di atas, tanyakan kepada dokter terkait instruksi untuk mencegah gagal ginjal akut.

Gejala dan tanda gagal ginjal akut :

Sebagian besar pasien penyakit ini dari yang ringan hingga yang sedang tidak memperlihatkan gejala apa pun. Hal tersebut membuat penyakit ginjal ini perlu dipastikan lewat pemeriksaan fungsi dan kelainan ginjal.

Jika tingkat kerusakan ginjal sudah sangat parah, ada beberapa gejala yang mungkin terjadi, di antara lain :

  1. Nyeri punggung.
  2. Tekanan darah tinggi.
  3. Anemia akibat produksi sel darah merah berkurang
  4. Nyeri dada dan sesak napas.
  5. Nafas bau dan mulut terasa ada logam.
  6. Berkurangnya frekuensi buang air kecil.
  7. Merasa lesu dan mudah mengantuk.
  8. Mual dan muntah.
  9. Pembengkakan pada lengan dan kaki.
  10. Demam

Kapan harus periksa ke dokter?

Bila mengalami berbagai gejala atas gangguan ginjal, segeralah lakukan pemeriksaan ke dokter. Karena pemeriksaan sejak dini diperlukan untuk mengetahui penyebab keluhan yang dirasakan. Setiap anak/orang mungkin memiliki kondisi dan riwayat kesehatan berbeda, sehingga perlu berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.

Diagnosis gagal ginjal akut

Dokter akan mendiagnosis penyakit tersebut dengan melakukan pemeriksaan medis, pemeriksaan fisik, serta beberapa pemeriksaan lainnya seperti:

  1. Pemindaian dengan USG, CT scan, atau MRI, untuk melihat kondisi ginjal.
  2. Biopsi ginjal, untuk mendeteksi gangguan di jaringan ginjal
  3. Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar kreatinin dan ureum dalam darah.
  4. Pemeriksaan urine dan pengukuran volume urine yang keluar.

Cara pencegahan gagal ginjal akut :

  1. Tidak menahan buang air kecil, untuk mencegah infeksi saluran kemih berulang yang dapat berujung pada infeksi ginjal
  2. Membatasi konsumsi obat pereda nyeri atau obat – obatan lain nya, seperti yang sedang diberitakan yaitu beberapa obat sirup
  3. Menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap normal
  4. Berolahraga secara teratur
  5. Minum air putih yang cukup
(Gambar 2) Ilustrasi gambar ginjal.

Pengobatan gagal ginjal akut yang bisa dilakukan :

  • Mencukupi kebutuhan cairan tubuh pasien melalui infus, atau memperbanyak asupan air putih bila gagal ginjal akut disebabkan oleh dehidrasi.
  • Merekomendasikan pasien untuk melakukan cuci darah bila kondisinya sudah cukup berat. Pengobatan cuci darah ini bisa dihentikan bila fungsi ginjal sudah kembali normal.
  • Berdiskusi dengan dokter jika terinfeksi zat kimia beracun atau obat lainnya.
  • Berkonsultasi dengan dokter terkait penggunaan obat, termasuk obat herbal.
  • Antibiotik suntik, untuk mengobati gagal ginjal yang disebabkan oleh infeksi bakteri

Sumber : klikdokter