Student Center SMK IKIFA

Loading...

Kesehatan - Tak Berkategori - 21 November 2022

Kesehatan mental healtySelf harm

Self harm adalah perilaku dimana seseorang melakukan perbuatan yang menyakiti diri sendiri untuk mengatasi berbagai macam emosi, menghilangkan rasa frustasi,stress,dll.
Setiap orang memiliki cara self harm yang berbeda-beda, seperti menarik rambut,mencubit,menggit, menukul,menyayat anggota tubuh (cutting), minum obat-obatan. Tujuan awalnya bukan untuk bunuh diri, melainkan dapat menimbulkan luka yang parah jika diteruskan.
Self harm biasanya dimulai sebagai cara untuk melepaskan tekanan dari pikiran yang berat.
Perilaku ini dapat memberikan rasa yang nyaman namun hanya sementara saja, karena masalah utama yang menyebabkan perilaku ini masih belum dapat terselesaikan.
Faktor risiko yang menyebabkan self harm
Self harm dapat dilakukan oleh siapa saja. Sekitar 10% dewasa muda pernah melakukan self harm, dan hal ini banyak dilakukan mulai umur 12 tahun. Walaupun self harm dapat dilakukan oleh siapa saja, namun ada faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko melakukan self harm, di antaranya adalah riwayat pernah mengalami gangguan mental sebelumnya, dewasa muda yang tidak dalam pengawasan orang tua, adanya kerabat yang melakukan bunuh diri. Walaupun begitu, perilaku ini dapat ditemukan juga pada orang-orang yang tidak mempunyai risiko seperti di atas, demikian juga sebaliknya, pada orang yang memiliki faktor risiko tersebut belum tentu melakukan self harm.
Tanda tanda seseorang melakukan self harm.

1.Terdapat luka sayatan di anggota tubuh tertentu, biasanya pada lengan.

  1. Bersikap menutup diri di sekitar lingkungan sosial.
  2. Kehilangan motivasi dan percaya diri, menjadi pertanda bahwa orang tersebut sedang tidak baik-baik saja.
seseorang yang sering menyakiti diri sendiri memiliki tanda-tanda yang bisa dilihat, baik dari fisik maupun psikologis

Cara menggobati self harmpengobatan awal agar kamu dapat pulih dari perilaku self harm adalah dengan konsultasi ke psikolog atau psikiater untuk dibantu dalam mengelola emosi. Jika dalam terapi yang dibantu psikiater akan diresepkan obat-obatan seperti antidepresan untuk membantu kelola emosi.

Hand squeeze yellow stress ball to relax.

bukan hanya terapi obat saja yang bisa dilakukan untuk mengobati self harm. Sebagai perlindungan dari emosi yang tidak stabil, olahraga dan terapi squeeze ball sangat direkomendasikan. Olahraga seperti push up, sit up, dan boxing bisa mengembalikan energi dan meningkatkan kesenangan dalam hidup. Kemudian, menggenggam es batu atau bola bisa menjadi alternatif agar tidak melukai anggota tubuh atau menyayat lengan. Self harm adalah gejala gangguan jiwa yang dapat disembuhkan.Kondisi ini tentunya dapat disembuhkan dengan cepat, jika pelaku benar-benar rutin konseling dan menata gaya hidup sehat secara fisik dan emosional.