Student Center SMK IKIFA

Loading...

Register

Games - 12 November 2023

Little Nightmares II akan Membuat Tidurmu Tak Pernah Tenang

Sukses mencetak angka penjualan hingga tiga juta kopi pada seri pertamanya, Bandai Namco tidak mungkin mengakhiri sepak terjang franchise baru mereka hasil kolaborasi dengan Tarsier Studios, yaitu Little Nightmares. Game unik yang satu ini memadukan elemen platforming, puzzle dan horor menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Sayangnya, meskipun telah melepas banyak konten ekspansi pasca rilis empat tahun silam, ternyata dunianya masih menyimpan banyak sekali misteri yang bisa terus digali lebih mendalam. Kira-kira, mimpi buruk seperti apa yang akan menghantui Anda dalam Little Nightmares II?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Little Nightmares II menceritakan kisah seorang anak laki-laki bernama Mono yang terjebak di sebuah dunia aneh yang diselimuti kegelapan dan dihuni oleh makhluk-makhluk raksasa nan menyeramkan. Selama perjalanannya mencari jalan keluar, Mono bertemu dengan gadis kecil bernama Six yang sudah lebih dulu terjebak di dunia tersebut dalam prekuelnya. Setelah bertemu, keduanya pun memutuskan untuk mengungkap misteri dan mencari jalan keluar bersama-sama.

Mampukah Mono dan Six keluar dari dunia misterius dan kabur?

Gameplay


Permainan dimulai ketika sang protagonis, Mono, terbangun di tengah hutan belantara yang gelap. Area pertama ini menjadi langkah awal Anda mengarungi petualangan besar tanpa dibimbing oleh sebuah tutorial atau petunjuk. Anda dipaksa untuk mencari jalan keluar sendiri sambil mencoba-coba apa saja yang bisa dilakukan oleh Mono melalui proses Trial & Error.

Masih sama seperti pendahulunya, game ini tidak memiliki Health Bar, Level, Upgrade atau sejenisnya. Karakter Anda bisa langsung mati hanya dengan terkena satu serangan atau jatuh ke dalam lubang atau dari ketinggian. Petualangan yang sebenarnya baru benar-benar terasa saat Mono telah bertemu dengan Six, protagonis seri sebelumnya.

Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:

Mono & Six

Berbeda dengan pendahulunya, di mana Anda hanya bisa lari, kabur, memanjat atau bersembunyi, developer menyuntikkan kemampuan baru pada karakter Mono untuk mengambil barang perkakas seperti martil atau pipa, dan bisa diayunkan sebagai senjata. Hal ini memungkinkan Anda untuk menyerang para musuh kroco yang kiranya berukuran sama dengan sang protagonis. Bahkan di beberapa level tertentu, Anda juga bisa menggunakan senter sebagai penerangan utama untuk menerobos kegelapan.

Hadirnya karakter Six sebagai kompatriot tentu bukan tanpa alasan. Anda yang pernah memainkan game The Last of Us pertama pasti masih ingat bagaimana Joel & Ellie saling bekerjasama dalam petualangannya. Formula serupa juga dibawakan oleh developer pada seri kedua ini. Meskipun terdapat dua orang protagonis, namun pada kenyataannya Little Nightmares II tetaplah game single-player yang hanya bisa dinikmati oleh satu pemain. Tidak ada opsi untuk memainkannya secara multiplayer, baik online maupun offline. Maka dari itu, karakter Six akan bergerak secara otomatis oleh AI.

Dengan keberadaan Six di sisi Anda, developer akhirnya bisa mengimplementasikan beberapa teka-teki baru yang memanfaatkan keduanya. Sebagai contoh, ketika Anda menemukan meja atau kenop pintu yang posisinya cukup tinggi, Six secara otomatis akan berdiri di bawahnya untuk memberikan bantuan pijakan menggunakan tangannya. Pun demikian halnya jika Anda hendak menyebrangi jurang/lubang yang tak terjangkau. AI dari karakter Six sendiri kami nilai sudah cukup pintar beradaptasi dan secara otomatis menghampiri keberadaan Anda tanpa dipanggil sekalipun.

Puzzle

Anda tidak hanya sekedar maju ke depan untuk mencari jalan, tetapi juga dituntut untuk bersabar dan bergerak dalam bayangan, mengingat keterbatasan kapasitas yang dimiliki oleh Mono. Teka-teki di dalam game ini terasa jauh lebih kreatif dari seri sebelumnya. Minimnya petunjuk yang diberikan oleh developer membuat Anda akan sering bolak-balik memantau lingkungan sekitar untuk mencari solusi.

Sebagai contoh, pada teka-teki catur, Anda harus memasangkan kepala bidak catur dengan susunan tertentu untuk membuka pintu yang menyimpan kunci. Kepala bidak catur Raja, Ratu dan Benteng tidak terletak pada satu ruangan yang sama sehingga Anda harus bolak-balik untuk mencari dan memasangkannya. Karakter pendamping Anda biasanya hanya membantu pada sesi platforming saja, sementara pada sesi puzzle, biasanya ia akan bersifat lebih pasif.

Horror

Berbeda dengan game horor lain yang mengandalkan jumpscare untuk menakut-nakuti para pemainnya, Little Nightmares punya cara yang lebih elegan di mana mereka membangun ketakutan dari atmosfer kegelapan dan bayangan yang diperkuat oleh suara-suara dari kejauhan, karena pada dasarnya, kegelapan sendiri dapat memberikan gangguan psikologis pada manusia.

Ketakutan tersebut kian memuncak ketika kami menemukan keberadaan boss dari level yang bersangkutan karena biasanya para boss ini memiliki ukuran tubuh raksasa yang rasanya sangat mustahil untuk dikalahkan oleh sang protagonis yang bertubuh kerdil bagai liliput. Hal inilah yang membuat aksi kejar-kejaran dan petak umpet tak terelakkan. Bahkan, tiap boss punya karakteristik yang berbeda satu sama lain sehingga strategi yang harus Anda terapkan pun harus terus berubah.

Setelah melewati satu level, Anda akan diberikan rehat sejenak melewati area tanpa musuh untuk beralih ke level selanjutnya. Area transisi ini biasanya memberikan gambaran pada Anda betapa besarnya dunia yang sedang Anda jelajahi.

Presentation


Visual

Developer bisa dikatakan hebat apabila mereka dapat mengoptimalkan kemampuan engine yang digunakannya dengan baik dan meminimalisir adanya bug teknis. Bagi kami, Tarsier Studios adalah salah satunya. Little Nightmares II mengalami peningkatan visual yang signifikan dari prekuelnya. Meskipun diselimuti kegelapan, presentasi visualnya tetap terasa manis dan indah, lengkap dengan gaya vintage pada lingkungan dan objek yang mengelilinginya.

Pada seri kedua ini, dunia yang ditawarkan terasa jauh lebih luas dan masif, mulai dari hutan, sekolah, rumah sakit dan lainnya. Desain tiap level juga terasa sangat mewah dan kreatif berkat physics yang sangat baik. Pun demikian dengan desain monster-monster aneh yang menjadi penguasa setiap level. Hanya dengan melihat bayangan mereka saja, kami jamin Anda akan ketar-ketir kabur dan bersembunyi karena rupanya yang begitu mengerikan.

Audio

Berbeda dengan game horor lainnya yang biasanya mengagetkan Anda dengan jalan pintas seperti jumpscare, Little Nightmares II punya cara yang lebih elegan untuk membangun atmosfer mencekam selama permainan. Suasana horor dibangun melalui suara-suara kecil di kejauhan di tengah kesunyian seperti langkah kaki, bunyi nafas, derit pintu, goresan kapur di papan tulis dan sejenisnya. Hal inilah yang secara tidak langsung membuat Anda cemas, gelisah, takut dan waspada di mana pun Anda berada. Kami ingin memuji Tarsier Studios setinggi langit karena berkat desain audio yang mereka rancang, suasana dalam game ini menjadi lebih menakutkan dan menegangkan.

Value


Game ini memberikan sensasi dan pengalaman yang berbeda dengan pendahulunya. Dengan dunia yang lebih luas, Anda akan mendapatkan durasi petualangan yang lebih panjang dan rintangan yang lebih variatif. Tidak hanya itu saja, ia juga menawarkan pengalaman platforming yang sangat berkesan karena berhasil memanfaatkan Unreal Engine 4 dan physics-nya dengan sangat baik.

Dengan harga yang relatif murah, Anda bisa mendapatkan game petualangan bertema horor yang sangat berkualitas. Sayangnya, saat review ini ditulis, versi PS5 dan Xbox Series X|S nya sendiri masih menunggu tanggal rilis karena tidak datang bersamaan dengan versiĀ Last-Gen-nya.

sumber: https://www.play-verse.com/2021/02/10/review-little-nightmares-ii/