Dokumentari - Fakta & Mitos - 7 November 2024
Belajar Tentang Filosofi Hidup dari Seekor Kucing
2
Haura Kharisa S
@hyus
Memiliki peliharaan tentu dapat membuat rumah menjadi lebih berwarna. Memelihara hewan dapat meningkatkan rasa kasih sayang seseorang. Sebab, memelihara hewan di rumah bukanlah hal yang mudah. Butuh kesabaran serta ketelatenan. Terkadang tingkah laku binatang peliharaan dapat menghibur di kala bosan atau kelelahan.
Ada pula orang yang memilih untuk mencurahkan hatinya kepada hewan peliharaan dibandingkan berbagi dengan orang lain. Walaupun tingkah laku para hewan peliharaan dapat menghibur. Akan tetapi terkadang kelakuan mereka juga tidak bisa diprediksi. Misalnya saja kucing, terkadang mereka cuek dengan pemiliknya, tetapi kadang perhatian. Kita bisa lho belajar dari seekor kucing peliharaan.
Kucing merupakan hewan peliharaan yang memiliki sifat unik. Hewan kesayangan ini terkadang memiliki sifat bijak yang dapat Anda jadikan inspirasi.
Berikut beberapa hal yang dapat dipelajari dari seekor kucing :
1. Usaha yang gesit dalam memperoleh makanan
Filosofi pertama yang dapat dicontoh dari seekor kucing adalah mengenai kegesitannya dalam memperoleh makanan. Kamu dapat melihat seberapa lincah kucing dalam memperoleh apa yang diinginkannya. Biasanya seekor kucing memiliki cara tersendiri dalam memperoleh mangsanya, yaitu dengan indera-indera yang dimiliki. Secara umum kucing memiliki indera penciuman yang luar biasa dalam mengidentifikasi mangsanya.
Dari kemampuan dan kecerdikan yang dimiliki kucing dalam memperoleh mangsanya, maka terdapat filosofi penting untuk selalu meniru hal baik yang dimiliki kucing. Dengan selalu cermat dan sigap dalam melihat suatu kesempatan, maka manusia pun bisa tak kalah gesit dalam memperoleh apa yang diinginkannya.
2. Mudah berinteraksi dengan hewan lain
Kucing mungkin bukanlah hewan yang gemar berkoloni layaknya semut atau serigala. Secara umum, kucing bahkan mampu untuk bertahan hidup sendiri, terkecuali para induk yang masih harus menyusui anak-anaknya. Hal ini membuat kemandirian kucing tak hanya terbatas pada caranya dalam mencari makan saja, melainkan juga dengan caranya bersosialisasi. Dilansir BioWeb Home, kucing domestik mampu meningkatkan hubungan sosialnya dengan hewan lain yang berbeda spesies. Hal tersebut juga sangat baik dalam membantunya dalam mengenali ekosistem secara menyeluruh, lho.
Melalui filosofi inilah semestinya manusia dapat mencontoh bahwa kecerdasan kucing dalam menjaga hubungan baik dengan hewan lain. Jika hewan lain saja bisa saling berhubungan baik, tentu semestinya manusia dapat melakukan hal yang serupa. Hubungan baik yang terjalin antara manusia dapat memberikan banyak manfaat karena memang semua orang merupakan makhluk sosial.
3. Ekspresif dalam bersikap
Banyak orang yang salah berpendapat bahwa kucing merupakan hewan pemalas yang enggan berekspresi. Padahal kenyataannya justru kucing tidaklah semalas seperti yang dibayangkan.Dilansir The Cut, sebetulnya kucing memiliki ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang ekspresif. Bahkan manusia yang melihatnya juga dapat memahami hal tersebut, sehingga kucing tak selalu memasang ekspresi yang cuek. Filosofi inilah yang dapat dicontoh oleh manusia, bahkan berekspresi memang tentu diperoleh, tapi tidak boleh berlebihan. Entah bagaimana pun juga segala yang berlebihan pastinya tidak baik. Manusia yang terlalu ekspresif juga dapat memberikan bumerang tersendiri kepada dirinya.
4. Tampak cuek, tapi perhatian
Ketika diminta mendeskripsikannya, mungkin sebagian orang akan berpendapat bahwa kucing adalah hewan yang cuek dan justru tidaklah seloyal anjing. Nyatanya memang karakteristik kucing cenderung sulit ditebak dan biasanya terkesan cuek. Meski begitu, sebetulnya kucing justru memiliki perhatian tersendiri terhadap orang-orang di sekitarnya. Sebab kucing pada dasarnya memiliki bentuk emosional tersendiri yang mengharuskan mereka memiliki bonding yang baik dengan manusia, seperti dilansir The Conversation. Dengan memahami karakteristik kucing, maka ada filosofi menarik yang bisa diambil. Meski secuek apa pun seseorang, tapi jangan sampai menjadikan jal tersebut sebagai alasan untuk berhenti perduli dengan orang lain. Saling memberikan keperdulian terhadap satu sama lain jelas akan membantu hubungan sosialnya yang terjalin.
5. Mampu mempertahankan dirinya dengan baik
Kucing mungkin bukanlah seperti hewan lainnya yang memiliki sikap agresif dan temperamen tersendiri. Meski tak segarang hewan lain, tapi kucing mampu mempertahankan dirinya melalui cakar-cakar yang dimiliki, hanya jika mereka merasa terancam atas sesuatu. Meski demikian, nyatanya kucing sangat mampu menjaga diri dengan baik, bahkan juga pada orang-orang yang mereka rasa dekat, seperti dikutip Hills Pet. Dengan filosofi yang demikian, maka dapat disimpulkan bahwa manusia harus dapat mencontoh kegigihan kucing dalam menjaga diri di tengah ketidaksempurnaan yang mungkin dimiliki. Selain itu, jadilah sosok yang tak hanya dapat menjaga dirinya, tapi juga dapat menjaga orang lain dari segala kemungkinan bahaya yang mungkin dapat terjadi. Dengan memahami segala hal yang berkaitan dengan kucing, maka akan ada banyak filosofi yang dapat dipetik dari hal Terpenting adalah dengan tetap melihat segalanya dari sudut pandang yang positif.***