Fenomena Aurora: Jenis, Penyebab, Lokasi, dan Waktu Terjadinya

Fenomena aurora menjadi salah satu keindahan langit yang tidak terjadi di seluruh wilayah yang ada di berbagai belahan dunia. Namun, sebenarnya apa itu aurora?
Menurut KBBI, aurora adalah gejala berupa cahaya di langit yang berbentuk berkas, pita, atau tirai, biasanya berwarna merah, hijau, dan ungu. Sementara itu, dijelaskan dalam laman resmi NASA, aurora dapat diartikan sebagai pertunjukan cahaya indah di langit. Selain terjadi di Bumi, aurora ternyata juga dapat terjadi di planet lain. Terutama di beberapa planet yang mempunyai atmosfer dan medan magnet.
Meskipun aurora bisa terlihat secara indah di malam hari, tetapi ternyata fenomena langit ini justru disebabkan oleh Matahari. Mari Simak penjelasan mengenai apa itu aurora beserta dengan jenis, penyebab, lokasi hingga waktu terjadinya melalui paparan berikut.
Apa itu Aurora?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, aurora adalah sebuah istilah yang digunakan bagi sebuah fenomena langit yang memancarkan cahaya berbentuk seperti berkas hingga tirai dan kerap disebut sebagai pertunjukkan cahaya. Sementara itu, dijelaskan dalam buku ‘Kuark-Mal Nutrisi, Hidroponik, Gerhana Bulan, dan Biofuel: Komik Sains Kuark Tahun 6 Edisi 09 Level 3’ karya Gelar Soetopo, aurora adalah fenomena alam yang terlihat menyerupai gugusan kabut berwarna.
Aurora dapat terjadi di lapisan ionosfer yang diakibatkan oleh adanya interaksi yang terjadi antara medan magnet Bumi dengan partikel-partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari. Sebagai fenomena langit yang terjadi di antara medan magnet Bumi, maka kemunculannya hanya terjadi di dua wilayah yang ada di dunia ini.
Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam buku ‘Fisika dalam Kehidupan’ karya Nur Huda Shadriani Simanullang, cahaya aurora yang terlihat seperti tirai ternyata terdiri dari cahaya yang berbeda-beda warnanya. Dikatakan ada cahaya yang berwarna merah, biru, ungu, hingga hijau. Warna-warna yang dihasilkan oleh aurora inilah yang akan menimbulkan partikel dengan molekul atom yang berbeda-beda.
Jenis Aurora
Selama ini terdapat dua jenis aurora yang dikenal oleh masyarakat secara luas. Masih merujuk dari buku yang sama, kedua aurora yang dimaksud adalah aurora borealis dan aurora australis. Dijelaskan dalam buku ‘Buku Jalan-Jalan’ karya Arrayyan A. Arraf, aurora borealis atau disebut juga sebagai northern lights merupakan aurora yang dapat dilihat pada bagian kutub utara Bumi. Berbeda dengan aurora australis atau southern lights. Aurora ini hanya terlihat dari bagian kutub selatan Bumi.
Sementara itu, dijelaskan dalam laman Royal Museum Greenwich, aurora borealis berada di utara, sedangkan aurora australis terletak di selatan. Keduanya sama-sama menjadi fenomena langit yang banyak diburu oleh masyarakat dari berbagai belahan dunia. Bahkan para fotografer profesional berusaha dengan keras untuk bisa mengabadikan kemunculannya selama ini.
Penyebab Terjadinya Aurora
Lantas apa yang menyebabkan aurora bisa muncul di langit? Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, aurora disebabkan oleh adanya interaksi yang berlangsung di medan magnet Bumi. Dalam hal ini yang terletak di wilayah utara dan juga selatan. Interaksi tersebut diketahui melibatkan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari.
Kemudian dijelaskan dalam buku ‘Belajar Sains: Cuaca’ karya Wu Meizhen, penyebab aurora adalah partikel berarus listrik yang terpancar dari sinar Matahari. Kemudian ada angin Matahari yang disebut sebagai solar wind mengalami tabrakan dengan lapisan atmosfer. Situasi inilah yang memicu sebuah fenomena karena adanya ionisasi molekul pada lapisan atmosfer tersebut.
Diketahui bahwa Bumi memiliki medan magnetik. Saat ada partikel yang masuk ke dalam medan magnetik Bumi, maka partikel yang mengandung listrik justru terkena gaya magnetik. Gaya magnetik inilah yang membuat beberapa partikel tersebut berkumpul di sekitar kedua kutub yang ada di Bumi. Situasi ini memicu molekul atmosfer akan membuat molekul udara yang mengalami ionisasi. Proses inilah yang menyebabkan munculnya cahaya yang disebut sebagai aurora.
Lokasi Aurora
Sebagai fenomena langit yang tidak muncul di seluruh wilayah yang ada di berbagai belahan dunia, aurora diketahui hanya dapat disaksikan pada dua kutub yang ada di Bumi. Kedua kutub yang dimaksud adalah wilayah Kutub Selatan dan Kutub Utara. Pada wilayah Kutub Selatan, terdapat aurora australis. Lain halnya dengan Kutub Utara yang terdapat aurora borealis.
Masih merujuk dari buku yang sama, aurora borealis yang ada di Kutub Utara juga bisa disaksikan di wilayah daerah utara yang dekat dengan Artik. Sebut saja wilayah Islandia, Kanada, hingga Norwegia.
Waktu Terjadi Fenomena Aurora
Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan aurora, selain memperhatikan lokasi kemunculannya yang telah dipaparkan sebelumnya, perlu juga untuk mengetahui waktu terjadinya. Disebutkan dalam buku yang sama, aurora australis yang ada di Kutub Selatan biasanya muncul pada puncak gunung di saat iklim sedang tropis.
Berbeda halnya dengan aurora borealis yang cenderung bisa diperkirakan kemunculannya. Biasanya aurora borealis akan muncul pada saat musim semi yang berlangsung di bulan Maret sampai April dan musim gugur yang terjadi pada bulan September sampai Oktober.
Sebagai cahaya warna-warni yang terlihat indah, waktu yang tepat menyaksikan aurora borealis adalah saat langit terlihat gelap di malam hari hingga dini hari. Perkiraan waktu untuk menyaksikan aurora borealis adalah kisaran pukul 9 hingga 2 pagi waktu setempat.