Student Center SMK IKIFA

Loading...

Fakta & Mitos - 28 Oktober 2024

Karya Seni yang Abadi: Eksplorasi Mendalam tentang Starry Night Karya Vincent Van Gogh

Lukisan Starry Night dibuat pada tahun 1889. Lukisan itu bercerita tentang keindahan pemandangan di desanya pada malam hari dengan langit bermandikan cahaya bintang dan bulan. Konon Starry Night dia lukis pada siang hari. Starry Night menghadirkan keindahan sekaligus rasa sedih dan haru yang mendalam pada diri Vincent Van Gogh.

Vincent melukis The Stary Night selama 12 bulan, ketika dia menjadi pasien RS Jiwa di Saint Paul de Mausole, Perancis. Saat itu Vincent dalam fase depresi karena menderita bipolar disorder. Dilansir dari laman Histori Vincent yang menderita demensia, pernah mengancam Gauguin dengan pisau, sebelum akhirnya dia memotong telinga kirinya sendiri dengan pisau cukur. Peristiwa mengerikan ini terjadi pada 23 Desember 1888 dan terjadi di Arles, Perancis. Potongan telinganya tersebut dia berikan kepada perempuan yang tengah berdiri di depan rumah bordil, dan berpesan agar menjaga potongan telinga itu dengan baik-baik. Melihat hal tersebut, perempuan malan itu tak sadarkan diri. Selain alasan tersebut, Vincent frustasi karena Theo, saudara laki-lakinya  tempat dia bergantung secara financial dalam waktu dekat akan menikah. Baiklah kita kembali pada dibalik lukisan Starry Night. Vincent mengamati langit malam dari balik jeruji jendela kamarnya di rumah sakit jiwa.

Dalam lukisan itu terdapat pohon cemara yang jemarinya mengapai langit, hal itu berfungsi sebagai penghubung langsung antara bumi dan langit. Vincent melukis pernyataan bahwa esok penuh harapan.

Vincent juga berkisah pada (saudaranya) Theo bahwa dalam kehidupan yang dia jalani banyak suka dan dukanya, namun itulah yang membuat kehidupan menjadi indah. Melalui Starry Night, Vincent percaya bahwa selalu ada harapan, dan dia menerima realita yang ada.

Vincent van Gogh terkenal di seluruh dunia setelah kematiannya. Padahal semasa hidup, dia telah membuat 2.100 lukisan, termasuk 860 lukisan yang menggunakan cat minyak, namun ketika dia hidup, hanya mampu menjual satu lukisan. Lukisannya pun sering dikritik karena dinilai terlalu gelap dan tidak berenergi. Selang satu tahun setelah dia keluar dari rumah sakit jiwa, tepatnya 27 Juli 1890, dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menembakkan peluru ke dadanya menggunakan revolver. Vincent meninggal dua hari setelahnya. Martin Bailey, seorang pakar seni dalam bukunya Studio of The South Van Gogh in Provence bilang :” Ketakutanlah yang menyebabkan Vincent menarik pelatuk revolver dan menyebabkan kehancuran. Takut ditinggalkan baik secara emosional maupun financial. 

sumber : https://www.kompasiana.com/bobby_prabawa/64bb875b08a8b557773dd8b3/karya-seni-yang-abadi-eksplorasi-mendalam-tentang-starry-night-karya-vincent-van-gogh